Jakarta,GPriority.co.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) bersama pemerintah daerah kian gencar untuk meningkatkan pelaku industri kecil dan menengah (IKM).
Melalui laman resmi Kemenperin mengharapkan bahwa anggaran dekonsentrasi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membangkitkan gairah pelaku IKM yang terdampak pandemi.
“Kami berharap pemanfaatan dana dekonsentrasi dapat membangkitkan sektor IKM yang terimbas pandemi Covid-19,” kata Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta, Jumat, (10/2).
Reni menambahkan, anggaran dekonsentrasi tahun ini akan difokuskan pada tiga hal, yakni penanganan kemiskinan ekstrem, pendataan, serta pembinaan melalui kegiatan One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk.
“Dengan ditiadakannya PPKM, kegiatan penumbuhan, pengembangan, serta peningkatan daya saing pelaku IKM di berbagai daerah semakin meningkat,” ujarnya.
Reni juga turut mengapresiasi pemerintah daerah yang aktif berupaya membina dan meningkatkan daya saing IKM.
Kinerja kegiatan dekonsentrasi bidang perindustrian sepanjang tahun 2022 tercatat telah menumbuhkan hingga 4.579 wirausaha baru (WUB), dengan 2.572 diantaranya telah mendapatkan legalitas usaha.
Selain itu, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 1.574 sentra OVOP, serta memfasilitasi pengembangan produk yang dilaksanakan kepada 1.133 pelaku IKM.
“Realisasi anggaran Ditjen IKMA pada tahun 2022 mencapai 98,68 persen, dengan realisasi dekonsentrasinya sebesar 97,97 persen,”
“Tercatat ada satu satuan kerja (satker) dekon yang realisasinya masih di bawah rata-rata (dibawah 91,20%) dan lima provinsi di bawah rata-rata realisasi Ditjen IKMA (di bawah 97,05%),” ungkap Reni.
Selain itu, sebanyak 99 pelaku IKM telah menerima fasilitas restrukturisasi mesin dan peralatan dengan total nilai reimbursement Rp 10,86 miliar.
Ada pula fasilitasi sertifikasi SNI diberikan kepada 41 IKM, fasilitasi sertifikasi ISO kepada 13 IKM, fasilitasi pendaftaran Kekayaan Intelektual kepada 472 pelaku IKM, fasilitasi HACCP kepada 29 IKM, dan fasilitasi kemitraan kepada 67 pelaku IKM.
Reni juga mengapresiasi kinerja provinsi-provinsi yang telah melaksanakan anggaran dekon dengan realisasi di atas rata-rata, diantaranya Bengkulu, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat. (Hn.Kemenperin).