Mengapa Penderita Gangguan Mental Cenderung Lebih Emosional? Ini Hubungannya

Jakarta, GPriority.co.id – Pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang memiliki gangguan mental dan cenderung lebih bersifat emosional?

Faktanya, kesehatan mental dan kesehatan emosional merupakan 2 hal yang berbeda namu saling berkaitan. Lalu apa itu kesehatan mental dan kesehatan emosional?

Kesehatan emosional sendiri berkaitan dengan emosi seseorang yang dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Misalnya saja stres dan trauma. Kesehatan emosional juga bisa dipengaruhi oleh faktor internal seseorang seperti sikap dan keterampilan dalam mengatur emosi.

Sedangkan kesehatan mental berkaitan dengan cara kita berpikir dan merasakan tentang diri kita sendiri, dan nantinya pemikiran ini dapat mempengaruhi perilaku kita.

Lalu apa perbedaan kesehatan mental dan kesehatan emosional?

Kesehatan emosional sering dikaitkan dengan keadaan emosi seseorang, seperti tingkat kebahagiaan atau kepuasan dalam hidup. Sedangkan kesehatan mental lebih berkaitan dengan masalah yang mempengaruhi fungsi kognitif seseorang, seperti gangguan psikologis atau kondisi neurologis.

Namun benarkah jika seseorang dengan gangguan mental cenderung lebih emosional?

Meskipun benar bahwa kesehatan emosional dan kesehatan mental adalah dua hal yang berbeda, keduanya tetap saling terkait. Tanpa pengobatan kesehatan mental, emosi seseorang dapat lebih meningkat. Jika berfokus hanya pada kesehatan emosional, maka dapat terjadi disorientasi mental yang membuat seseorang sulit berperilaku secara normal.

Mengatur emosi adalah salah satu komponen kunci dalam proses memperbaiki kesehatan mental seseorang.

Ada berbagai hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan emosional dan mental. Diantaranya :
• Makan makanan yang seimbang,
• Berolahraga secara teratur,
• Mempraktikkan teknik relaksasi seperti yoga atau mindfulness,
• Menghindari obat-obatan terlarang, alkohol, dan produk tembakau,
• Berbicara dengan teman dan keluarga tentang perasaan anda,
• Mencari bantuan profesional jika diperlukan,
• Berpartisipasi dalam terapi seperti terapi perilaku kognitif atau konseling.

Foto : Freepik