Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: unsplash.com/@microsoft365
Jakarta, GPriority.co.id— Generasi muda diharapkan menjadi lokomotif perubahan dengan mengoptimalkan transformasi ekonomi berbasis digital.
Ekonomi digital diharapkan dapat mempercepat pemulihan perekonomian nasional serta memperlancar pertumbuhan nasional. Demikian ungkap Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam The 1st Statespersons Forum di Tokyo, Jepang, pada Jumat (25/8) lalu.
“Generasi muda dapat mengoptimalkan transformasi ekonomi berbasis digital. Wirausaha muda perlu didorong dan difasilitasi pada perusahaan rintisan teknologi pertanian, teknologi keuangan, dan teknologi pendidikan,” ungkapnya lewat keterangannya.
Wamendag mengungkapkan, Indonesia tengah menikmati bonus demografi yang tercermin dari jumlah kelompok usia produk yang lebih besar dibanding dengan kelompok non-produktif.
Melalui berwirausaha, generasi muda dapat berperan menciptakan lapangan kerja dan menciptakan ekosistem digital.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk Indonesia kini mencapai 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Angka ini naik 1,05 persen dari tahun sebelumnya.
Pada pertengahan 2022 sebelumnya, jumlah penduduk di Indonesia 275,77 juta jiwa sementara jumlah kelompok usia produktif (15-64 tahun) 190,83 juta jiwa atau 69,3 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
“Bonus demografi sangat berpotensi mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045 atau 100 tahun setelah kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan generasi muda menjadi kunci keberhasilan sumber daya manusia yang berdaya saing,” ungkap Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menyampaikan, pemerintah Indonesia juga telah mengidentifikasi beberapa program strategis bagi generasi muda, yakni peningkatan keterampilan kelompok usia produktif dengan keterampilan digital terkini dan pendidikan vokasi.
Selain itu, ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di kuarta II-2023 tetap solid.
“Sebagai dampak dari pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia pada 2020 mengalami kontraksi sebesar -2,07 persen YoY. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah pulih sejak kuartal II-2021. Pemulihan bertahap terus terjadi pada kuartal II-2023 dan tumbuh 5,17 persen YoY,” ungkapnya.