Erlina (45 tahun) warga Cempaka Putih,Jakarta Pusat mengaku jantungnya sering berdebar kencang dan mengalami nyeri di dada. Saat memeriksakan jantungnya ke salah satu Rumah Sakit di Jakarta Pusat pada Senin (22/2) ia disarankan oleh dokter untuk melakukan Tes Treadmill.
Apa itu Tes Treadmill? Dikutip halodoc.com, Tes Treadmill adalah pemeriksaan yang dilakukan guna melihat kinerja jantung selama seseorang melakukan aktivitas fisik. Karena aktivitas fisik dapat membuat jantung memompa lebih keras dan cepat. “Pemeriksaan treadmill dapat membantu mengungkapkan adanya masalah aliran darah dalam jantung,” kutip isi halodoc.com
Pemeriksaan ini disebut sebagai pemeriksaan treadmill karena menggunakan alat treadmill dalam praktiknya. Dalam pemeriksaan ini, irama jantung, tekanan darah, dan pernapasan akan dipantau.
Pemeriksaan treadmill biasanya dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit yang berkaitan dengan jantung, sebagai berikut:
1. Diagnosis Penyakit Arteri Koroner
2. Mendiagnosis Masalah Irama Jantung (Aritmia)
3.Panduan Pengobatan Gangguan Jantung.
Lantas di mana pemeriksaan treadmill bisa dilakukan?Pemeriksaan treadmill dapat dilakukan di mana saja, seperti di rumah sakit atau laboratorium yang menyediakan perlengkapan yang memadai untuk melakukan tes.
Untuk cara kerjanya, tes stres treadmill seperti dikutip dari situs RSUbajarkota.go,id dilakukan oleh dokter jantung, atau teknisi terlatih. Prosedur dimulai dengan menempatkan elektroda di dada, yang telah dibersihkan sebelumnya, untuk memastikan kontak langsung. Elektroda ini mengukur aktivitas listrik di jantung, mengirim hasilnya ke monitor elektrokardiograf terpasang. Tes ini sering dilakukan bersamaan dengan ECG untuk secara akurat mendiagnosis penyakit kardiovaskular. Hal ini juga yang paling sering digunakan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung iskemik.
Sebelum tes, pasien diberi instruksi yang jelas tentang bagaimana mempersiapkan hal ini. Misalnya, pasien disarankan tidak mengkonsumsi makanan atau minuman dengan kafein atau mengkonsumsi obat-obat jantung sehingga hasilnya tidak akan dipengaruhi oleh faktor lain. Juga, tepat sebelum tes dimulai, statistik jantung pasien dicatat sehingga dokter dapat membandingkan hasil sebelum dan setelah tes.
Selama pengujian, ketika pasien berjalan di treadmill pada tingkat yang semakin cepat, detak jantung, tekanan darah, dan elektrokardiogram semua dipantau, dan setiap perubahan sebagai akibat dari aktivitas dan stres tubuh meningkat levelnya, dicatat. Tingkat aktivitas yang dilakukan pasien selama tes akan meningkat saat treadmill bergerak lebih cepat. Di beberapa titik selama pengujian, dokter mungkin meminta pasien untuk bernapas ke dalam tabung selama beberapa saat untuk mengukur jumlah udara yang mampu ia tarik selama kegiatan. Meskipun pasien diminta untuk terus berolahraga selama dia bisa, penting untuk menginformasikan teknisi atau dokter jika ada gejala yang tidak normal seperti nyeri dada, lengan sakit, atau pusing muncul. Fasilitator tes juga akan menghentikan tes jika dianggap perlu berdasarkan hasilnya.
Setelah pasien berhenti berolahraga, ia akan diminta untuk beristirahat dengan duduk atau berbaring. Pada titik ini, denyut jantung dan tekanan darah akan kembali dicatat.
Pasien harus menyediakan waktu setidaknya 60 menit untuk tes jantung treadmill. Tes itu sendiri akan memakan waktu kurang dari 12 menit atau paling cepat 7 menit, tetapi ada persiapan yang dilakukan sebelum itu yang mungkin memakan waktu. Hanya untuk memastikan, pasien harus menghindari membuat jadwal lain sebelum dan sesudah tes. (Hs)